Aku tidak MENULIS sejarah..tapi kusedang MENGKAJI sejarah..agar kudapat MENGUKIR sejarahku sendiri..

Senin, 08 November 2010

Wari (Pranata)

Ana'E ri Topajajianna

Pada kalangan Ana'Arung (Bangsawan), pemanggilan seorang anak kepada orang tua yang melahirkannya adalah beragam, sesuai dengan tingkat derajat antara si anak tersebut dengan orang tuanya, sbb :

1. Ana' Pada / Ana' Mattola : Menyebut ayahnya sebagai "Datu Ammaku"
                                              Menyebut ibunya sebagai "Datu Inaku"

2. Ana" Sangaji dan Ana' RajEng Lebbii' : Menyebut ayahnya "Datu Puekku"
                                                                Menyebut ibunya "DaEkku"

3. Ana' RajEng Biasa : Menyebut Ayahnya "Puetta" (Petta)
                                   Menyebut Ibunya "DaEkku"

4. Ana CEra' : Menyebut Ayahnya "Datu Puekku"
                       Menyebut Ibunya "Indo'ku"

5. Ana' RajEng yang kedua orang tuanya berderajat RajEng,
    Menyebut Ayahnya  "Ettaku" (Etta BoranEku)
    Menyebut Ibunya "Ettaku" (Etta Makkunraikku / Etta Indo'ku)

6. Ana' Arung yang ayahnya berderajat RajEng dan Ibunya berderajat Tau MaradEka,
    Menyebut Ayahnya : Puekku
    Menyebut Ibunya : Indo'ku

Namun pada beberapa tempat, seorang Ana' Sangaji" (kategori 2 diatas) memanggil Ayahnya sebagai "Petta Ambo'ku" dan tetap memanggil Ibunya sebagai "DaEkku" (DaEng). Kemudian seorang Ana' CEra' memanggil Ayahnya tetap sebagai "Datu Puekku" (DatuE) lalu memanggil ibunya dengan namanya begitu saja. Misalnya Ibunya bernama " I Wunga", maka dia menyebutnya : "Wungaku".

Adapun pada kalangan "To Lebba'E" (Orang Kebanyakan) mereka memanggil Ayahnya sebagai "Ambo'ku" dan memanggil Ibunya sebagai "Indo'ku".

Sumber : Ayahanda Andi Panguriseng (Alm.) dan Puang Matoa Hj. Zainuddin. Alm (H. Gandaria) menuturkan kepada PENULIS dalam tahun 1994. 

(Bersambung ke  PassEajingeng)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar