Aku tidak MENULIS sejarah..tapi kusedang MENGKAJI sejarah..agar kudapat MENGUKIR sejarahku sendiri..

Rabu, 13 Oktober 2010

Kajian Ininnawa (5)



PessE (Solidaritas Kemanusiaan)

" REkko teppaullEini ipatettong SIRI"E, paddeppungengngi PESSEWE..." (Jikalau HARGA DIRI tak kuasa ditegakkan lagi, maka himpunlah SOLIDARITAS KEMANUSIAAN...) ...

Allah pastilah memiliki rencana tersendiri sehingga bencana ini ditimpakan di Negeri Serambi Mekah .. Betapa tidak, bertahun-tahun lamanya manusia saling sembelih satu sama lainnya. Darah antar saudara dikucurkan begitu saja, atas nama "Martabat Bangsa dan Negara". Lupa bahwa "Darah dan Jiwa Kemanusiaan" adalah martabat tertinggi seorang manusia. Nilai itulah yang dibahasakan sebagai : NURANI (ininnawa). Dengan itulah, manusia dinyatakan sebagai Mahluk paling MULIA dari sekian banyak ciptaan Allah yang lainnya.

Lihatlah .. Jazad saudara kemanusiaan kita bergelimpangan dengan bilur luka yang tak terperi ini.
Dengarkan.. Rintihannya yang meluluhkan kristal ego dalam hati kita selama ini..
Rasakan, tidakkah terasa ada sesuatu yang menggiris perih dalam perut kita ?..
Duhai, saudaraku .. Tahukah kita bahwa jazad yang terhampar itu pernah dilahirkan seperti kita ?
Merekapun pernah mendengar azan dilantungkan lembut ditelinganya, seperti kita..
Merekapun telah di Aqikah, seperti kita juga..
Merekapun pernah menghisap air susu ibunya, seperti kita pula...
Merekapun telah mendapatkan belaian kasih sayang orangtuanya.., seperti kita.
Ditimang.. dipeluk dan dibuai dalam ayunannya, seperti kita..
Tapi sekarang ... lihatlah. Tubuh-tubuh yang pernah dibelai dan disayang itu berserakan.. terhampar bagai ikan-ikan yang terdampar.... Sementara yang selamat, merintih kesakitan lahir bathin.. Terluka luar dalam.. Kesakitan oleh luka tubuh .. Merana oleh lara hatinya. Kehilangan harta dan orang-orang yang disayanginya...

Ininnawa.. bahasa, suku bangsa atau mungkin saja keyakinan mereka ada yang berbeda diantara kami. Tapi apakah air susu ibunya berbeda rasa pula dengan air susu ibu kami ? .. mereka telah menghirup udara yang sama dengan kami .. kini terhampar .. Mereka saudaraku. Sesamaku manusia....
.........................................................................................

Sungguh.. Solidaritas Kemanusiaan inilah yang sekiranya dapat mendekatkan seseorang pada Hidayah dan Inayah Allah... Hidup ini akan tiada artinya tanpa petunjuk dan pertolongan-Nya.

Syahdan, pada suatu hari Alexander The Great (Iskandar Zulkarnain) Sang Raja Agung Negeri Macedonia memerintahkan untuk memugar kembali makam Raja Phillip (Ayahanda Alexander) yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Sebagaimana diketahui, bahwa Raja Phillip yang mati ditikam oleh pelayannya itu dikuburkan bersama para budak setianya. Maka dibongkarlah makam raja itu. Tulang belulang yang sudah memutih diletakkan pada selembar kain sutera yang sedianya akan diarak keliling Athena. Tiba-tiba Alexander bertanya, : " Yang mana gerangan kerangka Ayahandaku ? ". Masalahnya, diatas hamparan kain itu tergeletak beberapa tengkorak dan tulang belulang yang bercampur satu sama lainnya. Maka segenap yang hadir tersebut kebingungan, tidak tahu harus menjawab bagaimana. " Ampunkan hamba sekalian dibawah duli tuanku.. sungguh patik tidak dapat lagi membedakan yang mana tulang belulang Baginda Raja Phillip dan yang mana pula tulang belulang para budaknya...", jawab Agamemnon, penasehat terpercaya Alexander.....
..............................................................................................

Wallahualam Bissawwab..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar