Aku tidak MENULIS sejarah..tapi kusedang MENGKAJI sejarah..agar kudapat MENGUKIR sejarahku sendiri..

Minggu, 08 Juli 2012



TUNTUNAN PRILAKU

Syahdan, Cendekiawan To Ciung MaccaE ri Luwu melimpahkan wejangannya kepada Pangerang Mahkota Soppeng La Manussa To Akkarangeng MatinroE ri Tanana Datu Soppeng IX (1534-1556), bahwa : “..aja’ mutalliwe’ macenning, riyemme’ko matu’. Aja’to mutalliwe’ mapai’, riluwako matu’..” (..janganlah terlalu manis, nanti kau ditelan. Jangan pula terlalu pahit, nanti kau dimuntahkan..).

Pada saat lain, Cendekiawan La MEllong Kajao Laliddo MaccaE ri BonE menyampaikan pula nasehatnya kepada para Pangeran Bone dimasanya, “..aja’ namasitta muemme’ rEkko macenningngi, EbarE’ racung. Aja’to namasitta muluwa rEkko mapai’I, EbarE’ pabbura..” (..janganlah terlalu cepat ditelan sekiranya itu manis, jangan sampai itu beracun. Jangan pula terlalu cepat dimuntahkan jika itu terasa pahit, kemungkinan itu obat..).

Kemudian pada masa jelang wafatnya, Baginda H. Andi Wana Datu Soppeng  XXXVI (1940-1957) mewasiatkan : “Olai laleng tengnga-tengngaE ri gau mappasitinajaE” (Jalani jalan tengah dalam segala prilaku yang sewajarnya). Ibarat sedang berbaris dalam suatu iring-iringan gerak jalan, siapapun yang berada pada barisan paling depan, jika komando barisan meneriakkan “Balik Barisan, Jalan !”, maka ia akan berada pada deretan belakang. Begitu pula sebaliknya, yang tadinya berada dideretan belakang, akan berada di depan. Lalu bagaimana dengan yang berada pada deretan tengah ?. Silahkan “balik barisan” seribu kali pun, tidak mengapa. Ia akan tetap pada tempatnya.

Perihal diatas kiranya berlaku bagi sesuatu yang sewajarnya. Sesuatu yang amat dikehendaki dalam bersikap dan berprilaku, sebagaimana yang diwejankan oleh Baginda La Waniaga Arung Bila, bahwa : Ada Lima perkara untuk mencapai  kebajikan, yaitu : 1. Merendahlah sewajarnya, 2. Mengharaplah belas kasihan “hanya” pada tempatnya, 3. Lakukan pekerjaan dengan benar, 4. Jika menemukan kesukaran yang tidak mungkin dapat diatasi, kembalilah pada tuntunan semula, dan 5. Kalau menemukan kesenangan, waspadalah.

Semoga kiranya menjadi perhatian dan berguna bagi segenap kerabat muliaku, Wallahualam bissawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar