RENUNGANKU TENTANG “PASANGAN
YANG DITAKDIRKAN”
By. La Oddang
Ini bukanlah suatu imajinasi, melainkan hal
yang sesungguhnya. Bahwa setiap segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan.
Ada timur, ada barat. Ada selatan, ada utara. Ada siang dan ada pula malam.
Termasuk pula menyangkut situasi dan kondisi. Ada kalanya sulit, kemudian
setelah itu ada pula kemudahan. “Inna Ma’al Ushri Yushron..” (sesungguhnya
setelah kesulitan, ada kemudahan..), demikian Allah SWT berfirman dalam Al
Qur’an (Surat Al Insyiroh). Ada gelap dan ada pula terang. Kemudian mahluk
hidup diciptakan berpasang-pasangan, sebagaimana difirmankan Allah SWT pula
dalam Surat Al Baqaroh.
……………………………………………………………………………………………………………………….
Selain dari pasangan antar jenis, manusia sebagai mahluk ciptaan Allah
SWT yang paling mulia dikaruniai hati sanubari, dimana jiwanya senantiasa
berdiam. Maka setiap hati inipun
sesungguhnya terdiri dari 2 bagian yang menyatu dalam setiap diri. Sebagian
adalah dirinya dan sebagian lainnya adalah diri lawan jenisnya yang ditakdirkan
sehati dengannya.
Pernahkah kau merasa “gundah tanpa sebab” sehingga seakan tidak
mengenal diri sendiri ?
Pernahkah hatimu tiba-tiba bergetar tampa sebab yang jelas ?
Wahai, ..pernahkah tiba-tiba hatimu merasa bimbang ?
Atau pernahkah kau merasa amat dekat dengan seseorang yang baru kau
kenal ?.
Padahal orang itu sesungguhnya nampak biasa saja menurut kriteriamu
dalam menilai lawan jenis ?.
Semua itu adalah pertanda dan bukti nyata jika setiap manusia yang
tumbuh hingga usia akil baliq, memiliki “belahan jiwa”. Kemudian inilah yang
kemudian menjadi “Pasangan Cinta Sejati”. Namun amat sedikit orang yang mampu
mengenali belahan pasangan takdirnya, hingga berpulang ke Rahmat Allah SWT.
Hanya bagi mereka yang mendalami pengenalan dirinya, itulah yang terbuka mata
batinnya untuk mengenali belahan jiwanya tersebut.
Ketika sepasang belahan jiwa bertemu, terkadang terasa biasa saja. Hal
ini disebabkan karena tabir sifat keduniawian yang amat tebal menutupi hakekat
diantara keduanya. Namun bagaimanapun, keduanya merasakan saling ketertarikan
yang sama. Entah sebagai teman, atau apapun istilahnya selain cinta. Namun
ketika tabir duniawi tersingkap, maka tidak boleh tidak, keduanya otomatis
saling mencinta. Cinta yang sesungguhnya dan belum pernah dirasakannya
sebelumnya. Maka pasangan takdir ini akan pasrah dalam gairah badaniah dan
batiniah sepenuhnya, serta dengan tampa habis-habisnya sepanjang umur mereka.
Pasangan takdir adalah dipertemukan oleh takdir. Maka tiada mahluk yang
dapat memisahkannya, serta hanya takdir pula yang memisahkannya, yakni : Ajal.
Lalu apakah sebabnya Allah mentakdirkan pertemuan bagi sepasang belahan jiwa ?.
Duhai, Pasangan Takdir atau Belahan Jiwa adalah Rahmat dan sekaligus
Ujian bagi manusia yang beriman dan bertaqwa. Tidak sedikit orang yang runtuh
imannya disebabkan takdir pertemuannya dengan belahan jiwanya. Ia akan
melanggar semua larangan Allah, demi pemuasan kasihnya terhadap Sang Cinta
Sejati. Namun ada pula yang lulus ujian, kemudian hidup bersama pasangan
takdirnya dalam lingkaran Sakinah Mawaddah wa Rohmah.
Pasangan Takdir adalah pasangan paling ideal. Mereka adalah 1 hati
dalam 2 raga. Maka mereka akan selalu saling mengerti, saling memaklumi, saling
mengasihi, saling memaafkan, saling peduli, saling menyayangi.. dan segalanya
dalam situasi dan kondisi.
Wallahualam Bissawwab
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar