Aku tidak MENULIS sejarah..tapi kusedang MENGKAJI sejarah..agar kudapat MENGUKIR sejarahku sendiri..

Jumat, 22 Februari 2013

BELAHAN JIWA





RENUNGANKU TENTANG “PASANGAN YANG DITAKDIRKAN”
                                                                                   By. La Oddang

Ini bukanlah suatu imajinasi, melainkan hal yang sesungguhnya. Bahwa setiap segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan. Ada timur, ada barat. Ada selatan, ada utara. Ada siang dan ada pula malam. Termasuk pula menyangkut situasi dan kondisi. Ada kalanya sulit, kemudian setelah itu ada pula kemudahan. “Inna Ma’al Ushri Yushron..” (sesungguhnya setelah kesulitan, ada kemudahan..), demikian Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an (Surat Al Insyiroh). Ada gelap dan ada pula terang. Kemudian mahluk hidup diciptakan berpasang-pasangan, sebagaimana difirmankan Allah SWT pula dalam Surat Al Baqaroh.

……………………………………………………………………………………………………………………….


Selain dari pasangan antar jenis, manusia sebagai mahluk ciptaan Allah SWT yang paling mulia dikaruniai hati sanubari, dimana jiwanya senantiasa berdiam.  Maka setiap hati inipun sesungguhnya terdiri dari 2 bagian yang menyatu dalam setiap diri. Sebagian adalah dirinya dan sebagian lainnya adalah diri lawan jenisnya yang ditakdirkan sehati dengannya.

Pernahkah kau merasa “gundah tanpa sebab” sehingga seakan tidak mengenal diri sendiri ?
Pernahkah hatimu tiba-tiba bergetar tampa sebab yang jelas ?
Wahai, ..pernahkah tiba-tiba hatimu merasa bimbang ?
Atau pernahkah kau merasa amat dekat dengan seseorang yang baru kau kenal ?.
Padahal orang itu sesungguhnya nampak biasa saja menurut kriteriamu dalam menilai lawan jenis ?.

Semua itu adalah pertanda dan bukti nyata jika setiap manusia yang tumbuh hingga usia akil baliq, memiliki “belahan jiwa”. Kemudian inilah yang kemudian menjadi “Pasangan Cinta Sejati”. Namun amat sedikit orang yang mampu mengenali belahan pasangan takdirnya, hingga berpulang ke Rahmat Allah SWT. Hanya bagi mereka yang mendalami pengenalan dirinya, itulah yang terbuka mata batinnya untuk mengenali belahan jiwanya tersebut.

Ketika sepasang belahan jiwa bertemu, terkadang terasa biasa saja. Hal ini disebabkan karena tabir sifat keduniawian yang amat tebal menutupi hakekat diantara keduanya. Namun bagaimanapun, keduanya merasakan saling ketertarikan yang sama. Entah sebagai teman, atau apapun istilahnya selain cinta. Namun ketika tabir duniawi tersingkap, maka tidak boleh tidak, keduanya otomatis saling mencinta. Cinta yang sesungguhnya dan belum pernah dirasakannya sebelumnya. Maka pasangan takdir ini akan pasrah dalam gairah badaniah dan batiniah sepenuhnya, serta dengan tampa habis-habisnya sepanjang umur mereka.

Pasangan takdir adalah dipertemukan oleh takdir. Maka tiada mahluk yang dapat memisahkannya, serta hanya takdir pula yang memisahkannya, yakni : Ajal. Lalu apakah sebabnya Allah mentakdirkan pertemuan bagi sepasang belahan jiwa ?.

Duhai, Pasangan Takdir atau Belahan Jiwa adalah Rahmat dan sekaligus Ujian bagi manusia yang beriman dan bertaqwa. Tidak sedikit orang yang runtuh imannya disebabkan takdir pertemuannya dengan belahan jiwanya. Ia akan melanggar semua larangan Allah, demi pemuasan kasihnya terhadap Sang Cinta Sejati. Namun ada pula yang lulus ujian, kemudian hidup bersama pasangan takdirnya dalam lingkaran Sakinah Mawaddah wa Rohmah.

Pasangan Takdir adalah pasangan paling ideal. Mereka adalah 1 hati dalam 2 raga. Maka mereka akan selalu saling mengerti, saling memaklumi, saling mengasihi, saling memaafkan, saling peduli, saling menyayangi.. dan segalanya dalam  situasi dan kondisi. 

Wallahualam Bissawwab

******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar